Friday, March 24, 2006

Sebuah Renungan


Assalamu‘alikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Wahai saudara-saudaraku yang sangat luar biasa, diriku kini tersiksa oleh rindu, rindu saat-saat kita bertemu, meronta-ronta dengan penuh harap kita kan bertemu kembali, walau pun hanya sesaat.

Saudara-saudaraku, sebelum kita merenung, mari kita diam sejenak dan hadirkanlah orang-orang yang terdekat anda. Ibu Anda, bapak Anda, kakak Anda, saudara-saudara Anda, teman-teman Anda dan orang terdekat lainnya. Mulai hari Anda adalah manusia yang baru, yang mampu memenej kata-kata Anda, sikap Anda, fikiran Anda, perbuatan Anda. Semuanya adalah dalam kendali Anda menuju kesuksesan yang Anda impikan. Janganlah Anda loyo, semangatlah, optimis, yakin, jangan mengeluh, dan jangan pernah menyerah.

Sekarang, Hadirkanlah saat-saat terakhir Anda meninggalkan rumah Anda. Saat malam hari itu dimana nda melipat baju, pakaian Anda. Ketika Anda memasukkan pakaian Anda dan perlengkapan nda kedalam koper, di kamar lain ada seorang ayah yang sedang menghitung recehan-recehan uang untuk Anda. Dan seorang yang senantiasa memperlihatkan pengorbanannya. Seorang ibu mengambil semua uang yang disimpannya. Dan seorang ayah mengusap peluh yang sudah nsedemikian perih. Ketika Anda tertidur di malam itu, masuklah seorang Ibu yang mendekati Anda. Orang yang mencintai Anda, akan menitipkan Anda kepada Allah, dia akan menitipkan Anda kepada Allah. Dia menatap Anda denagan luar biasa, dengan tetesan air mata yang mengalir tak tertahankan. Dengan penuh kasih sayang mengecup kening Anda, dengan perasaan bahagia karena Anaknya kelak akan menjadi orang yang sukses. Dan sedih karena Anda akan meninggalkannya. Kemudian dia memakaikan selimut yang belum sempat Anda pakai tertidur pulas. Kemudian dia berdo’a

“Ya Allah, berikanlah aku kesempatan untuk menghadiri wisudanya pada suata hari nanti, Ya Allah”.

“Ya Allah, berikanlah aku kesempatan untuk melihat kesuksesannya pada suatu hari nanti Ya Allah”.

“Ya Allah, berikan aku kesempatan untuk melihat kebahagiaannya pada suatu hari nanti Ya Allah”

“Ya Allah, berikanlah aku kesempatan untuk menimang cucu-cucu dari dia Ya Allah, dialah yang akan memberatkan timbangan amal baikku di akhirat kelak Ya Allah, dialah yang akan mensholatkan jenazahku ketika Engkau panggil aku Ya Allah”.

Tahukah Anda ? Di sela-sela do’anya tersebut nama Anda, di sela-sela ngigaunya dan mimipinya tersebut nama Anda.

Tahukah Anda ? Orang sangat mencintai Anda bisa jadi hari ini dia duduk di bekas meja belajar Anda yang tersusun rapi. Dia menatap photo-photo Anda yang Anda tinggalkan terpampang di atas meja belajar Anda. Membuka almari Anda dan baju-baju anda yang belum sempat Anda bawa. Ketika dia makan makanan kesukaan anda, air mata dia berlinang mengkhawatirkan akan kesehatan Anda.

Tahukah Anda ? Orang yang sedemikian agung dan besar mencintai Anda, sering anda khianati dengan bermalas-malasan belajar. Sering Anda khianati dengan menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya Anda lakukan.

Tahukah Anda ? Seorang laki-laki agung yang bernama “ayah”, kesana kemari menanggung malu karena ditagih hutang yang tak terbayarkan. Menempuh tertatih tatih mencari rizki untuk dikirimkan kepada Anda yang dia dapati dari kerjanya, bahkan dia rela untuk kerja lembur untuk mendapatkan uang tambahan sekolah Anda.

Tahukah Anda ? Betapa tidak menyesal jika Anda melakukan tidak optimal dan tidak maksimal.

Tidakkkah Anda tahu ? Mereka menunda hajinya demi memperlancar kuliah anaknya, mereka rela menjual sawah satu-satunya demi membayar uang kuliah anaknya.

Tidakkah Anda tahu ? Dalam dzikirnya tak henti-hentinya berdo’a untuk anaknya yang akan menghadapi ujian. Bisa jadi pada malam hari ini mereka tak bisa tidur, memikirkan Anda dengan penuh harapan akan kesuksesan Anda.

Dan sewaktu-waktu Ayah dan ibu Anda akan meninggalkan Anda !

Dialah seorang Ayah, ketika sakit pun dia tak mau mengabarkan sakitnya, karena takut tak bisa membayar uang kuliah anaknya. Betapa menyasalnya Anda disini dengan bermalas-malasan belum bisa melakukan hal yang luar biasa untukn mereka. Dan Allah akan menjemput mereka.

Tahukah Anda ? Bagaimana Anda tidak menyesal ? Anda belum bisa memberikan sesuatu apapun untuk mereka. Bangunlah mimipi Anda apa yang akan Anda persembahkan sebelum mereka meninggalkan Anda.

Mulai hari ini, saat ini, sebutlah namaa mereka dalam do’a dan sujud syukur Anda !

Tidakkah Anda ingin menyaksikan orang tua Anda untuk mendekat dan mencium hajar aswad sampai mereka puas ?

Tidakkah Anda ingin memberikan seteguk air zam-zam langsung di tempat sumbernya ?

Tidakkah Anda ingin menaikkan orang tua Anda di atas onta dan Anda tuntun keliling Mekkah ?

Tidakkah Anda ingin mengumpulkan batu-batu untuk melempar jumroh bagi mereka dan menuntun ibu yang sudah tua tertatih-tatih dan menggendongnya lari dari shofa ke Marwah ?

Apalagi yang Akan Anda persembahkan pada mereka ?

Jangan pernah menyesal dengan pilihan Anda di mana Anda berada !

Yakinlah, jangan pernah mengeluh dan jangan pernah menyerah !

Tidakkah Anda sempat memikirkan adik-adik Anda di rumah yang belum bisa kuliah karena uang habis diperas oleh Anda ?

Tidakkah Anda ingin menjadikan adik-adik Anda orang besar bisa kuliah sebagaimana Anda kuliah ?

Hadirkan mimpi Anda dengan menjinjing tas dan membawa hawa kesuksesan ! Walaupun mungkin pada saatnya Anda pulang nanti, orang tua Anda yang akan menyambut Anda sudah tiada. Hanya saudara-saudara Anda yang menyambut dengan penuh senyum tawa dan tangisan bahagia akan kesuksesan Anda.

Andalah harapan Ayah Ibu Anda, harapan saudara-saudara Anda, harapan tetangga-tetangga rumah Anda, harapan bangsa yang selalu menunaikan perintah-perintah agama, rajin melaksanakan sholat jamaah lima waktu, sholat tahajjud, sholat dhuha dan lain sebagainya.

Kesuksesan Anda adalah kebahagiaan semua orang terdekat Anda, Ibu Anda, ayah Anda, saudara-saudara Anda, kebahagiaan keluarga besar Pondok Pesantren Wali Songo tercinta, dan semua orang. Karena mereka mempunyai harapan besar terhadap Anda. Jangan pernah mengeluh, jangan pernah Anda menyerah, Yakinlah bahwa Anda bisa. Jadikanlah Anda orang yang besar dan luar biasa.

Wahai Ibu, Insya Allah akan kuberikan mukena yang indah untuk sholat.

Wahai Ayah, aku adalah anak yang terbaik yang kau miliki, yang akan selalu mendo’akan ayah dan Ibu setiap uasai sholat, dan yang akan menggantikanmu di saat engkau tiada untuk membimbing adik-adikku.

Wahai dikau Pondokku, aku adalah santri yang selalu berpegang teguh pada ajaran-ajaran yang pernah engkau ajarkan nilai-nilai agama islam. Aku akan selalu ingat akan jasa-jasamu. Jika kelak aku sukses, aku tak akan pernah lupa akan memberikan yang terbaik untuk pondokku.

Keyakinan, antusias, Optimis, jangan mengeluh, jangan menyerah. Hari ini adalah hari ini, yang lalu biarlah berlalu. Optimalkan apa yang ada, yakinlah ! Apapun yang terjadi, andalah pemain dan orang lain adalah penonton. Anda adalah bintang, Anda adalah pemenang bukan pecundang.

Kemenangan akan diberikan hanya kepada orang-orang yang berfikir menang, bermimpilah Anda akan meraih mimpi itu. Orang yang sukses adalah orang yang lebih banyak gagalnya sampai ia mendapatkan kesuksesan tersebut.

Ketahui siapa diri Anda ? Dimana Anda ?Akan kemana Anda ?

Bersiaplah untuk menjadi orang sukses, sukses di dunia dan sukses di akhirat kelak. Amin……….

Selamat berjuang kawan ! Allaaaaaahu Akbarrrr !!!
Wassalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Empower your self with knowledge While you are young.
Plan your work and work your plan .
Thank’s too much !

(Grandis)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home


Selamat datang Ngabarian 39, Blog ini dibuat untuk lebih mempererat kembali silatrahim sesama kita. silahkan teman-teman berbagi suka maupun duka di sini, atau inging mengisi tulisan silahkan kirim ke email alumni39@yahoo.co.id.

Segenap pelajar pondok pesantren wali songo nama tercinta putra-putri maju menuntut ilmu didalam islam bersatu

Sebagi bekal dalam perjuangan munenuaikan perintah tuhan bertaqwa berilmu serta beramal ikhlas fisabilillahi

Marilah pelajar semuanya bergerak maju bersama mancapai cita-cita mulia Islam nan jaya